Kabar Baik untuk Ratusan Ribu Guru Akan Terima Tunjangan Sertifikasi Tahun 2025
JAKARTA [Berlianmedia]- Kabar baik untuk ratusan guru, yang direncanakan akan menerima tunjangan sertifikasi pada tahun 2025 ini, dari Kementerian Pendidikan dan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Kabar gembira itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk pada guru yang masih bertugas, saat menghadiri undangan Rapat Kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta.
“Untuk tahun 2025, Kemendikdasmen menargetkan tambahan 806.000 guru akan menerima sertifikasi melalui proses yang lebih transparan dan efisien,” ujarnya, seperti yang tulis di laman Kemdikbud, Rabu (29/1).
Itu artinya, lanjut Abdul Mu’ti, akan ada peningkatan pendapatan sebesar 100 persen untuk para guru PNS dan PPPK serta Rp2 juta untuk guru honorer.
Dikatakan pula, pemerintah merancang penyaluran tunjangan guru tersebut secara langsung ke rekening penerima, untuk mengurangi potensi keterlambatan.
Untuk tahun 2024 lalu, disebutkan tercatat sebanyak 605.650 guru telah mendapatkan sertifikasi dan Kemendikdasmen berhasil merealisasikan anggaran sebesar 97,2% dari total alokasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp38,6 triliun. Anggaran tersebut mencakup pencairan sebesar Rp37,5 triliun hingga pertengahan Januari 2025.
Efisiensi ini terlihat dalam percepatan pembangunan fasilitas pendidikan, peningkatan pelatihan guru, serta implementasi program digitalisasi pendidikan di berbagai daerah.
Di sisi lain, Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan melalui penerapan pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial.
Mulai tahun ajaran 2025/2026, program ini akan mempersiapkan siswa menghadapi era digital dengan menambahkan elemen berpikir komputasional, analisis data, dan algoritma ke dalam kurikulum nasional.
Sementara itu, ia juga mengatakan kebijakan pengalihan anggaran renovasi sekolah sebesar Rp17,1 triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Kemendikdasmen mendapatkan dukungan DPR RI.
Langkah ini memungkinkan percepatan renovasi fasilitas pendidikan, terutama di wilayah terpencil dan terdampak bencana.
Abdul Mu’ti juga menegaskan komitmennya, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui program-program yang inovatif dan berorientasi, pada kebutuhan masyarakat.
Selain itu juga untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) melalui penyediaan fasilitas belajar yang memadai dan penempatan tenaga pengajar yang kompeten.
Langkah ini termasuk penyediaan insentif, bagi guru yang bertugas di daerah sulit dan pembangunan fasilitas asrama untuk siswa.
Ia turut mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program strategis ini.
Dia berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat mempercepat percepatan tujuan pendidikan nasional.