Jabungan Ecofarm: Transformasi Pertanian Modern, Wali Kota Semarang Dukung Inovasi Anak Muda

SEMARANG [Berlianmedia] – Di tengah pesatnya urbanisasi, pertanian tetap menjadi sektor penting yang harus dikembangkan. Hal ini dibuktikan oleh Jabungan Ecofarm, yang kini menjadi contoh sukses pertanian modern di Kota Semarang. Pada Jumat (7/2/2025), Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri panen perdana di lokasi tersebut, sekaligus meresmikan bantuan CSR dari Bank Jateng untuk mendukung fasilitas pertanian berbasis teknologi.

Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan pentingnya pertanian berkelanjutan, bahkan di daerah perkotaan. Menurutnya, lahan produktif yang masih tersedia di Semarang dapat dimanfaatkan secara optimal melalui inovasi dan teknologi. Berkat bantuan CSR, kini Jabungan Ecofarm memiliki Green House Melon, Embung Geomembran, serta fasilitas pertanian modern lainnya, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani lokal.

Salah satu inovasi yang paling berpengaruh di Jabungan Ecofarm adalah embung geomembran, sistem irigasi modern yang mampu menampung dan mengelola air dengan lebih efisien. Sebelumnya, hasil panen padi di kawasan ini hanya mencapai 3 ton per musim. Namun, dengan sistem baru ini, produksinya meningkat hingga 5 ton, menunjukkan bahwa teknologi mampu memberikan dampak nyata bagi sektor pertanian.

Tak hanya meningkatkan hasil pertanian, Jabungan Ecofarm juga mulai berkembang menjadi destinasi wisata edukasi. Tempat ini kini menarik perhatian wisatawan dan generasi muda yang ingin belajar tentang pertanian modern, inovasi pangan, serta keberlanjutan lingkungan. Konsep ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan ekosistem pertanian yang tidak hanya produktif tetapi juga memiliki nilai tambah ekonomi.

Di balik kesuksesan Jabungan Ecofarm, terdapat sosok inspiratif Fandhi Nugroho Lufti, seorang anak muda asli Jabungan yang telah berjuang sejak 2020 untuk membangun ekosistem pertanian modern. Fandhi, yang merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, kini tengah menempuh S2 Administrasi Bisnis di Universitas Diponegoro. Dengan latar belakang akademis yang unik, ia mampu mengelola pertanian tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga dari perspektif bisnis dan ekonomi kreatif.

Selain mengembangkan Jabungan Ecofarm, Fandhi juga aktif sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Banyumanik serta Ketua Katapreneur Kota Semarang, komunitas pengusaha muda berbasis Karang Taruna. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai CEO PT Lentera Vokasi Indonesia (Vokasiana), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Keaktifannya di berbagai bidang menunjukkan bahwa pertanian bisa dikembangkan dengan pendekatan inovatif dan multidisiplin.

Menurut Fandhi, pertanian tidak boleh lagi dipandang sebagai sektor tradisional yang hanya bergantung pada metode lama. Ia percaya bahwa dengan teknologi, kreativitas, dan kolaborasi, pertanian bisa menjadi industri masa depan yang menarik bagi generasi muda. “Saya ingin menunjukkan bahwa bertani itu keren. Jika dikelola dengan baik, pertanian bisa menjadi sumber penghidupan yang menguntungkan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Keberhasilan Jabungan Ecofarm menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dapat membawa perubahan besar. Dengan adanya dukungan lebih lanjut, tempat ini berpotensi menjadi pusat pertanian urban dan wisata edukasi terbaik di Indonesia. Model seperti ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lain, sehingga pertanian tetap menjadi sektor yang kuat meskipun berada di tengah kota besar.

Dengan semangat inovasi yang terus berkembang, Jabungan Ecofarm tidak hanya menjadi simbol keberhasilan pertanian modern di Semarang, tetapi juga inspirasi bagi anak muda untuk melihat pertanian sebagai peluang masa depan. Kini, harapannya adalah agar lebih banyak generasi muda yang mau terlibat dalam sektor ini, sehingga pertanian Indonesia dapat terus maju dan bersaing di kancah global.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *