Gelaran Fortradnas Solo Berikan Banyak Efek Multiplier
SOLO[Berlianmedia] – Produsen es krim Aice Group mendukung langkah pemangku kepentingan memajukan olahraga tradisional yang mulai menggelat lagi pada pasca pandemi saat ini.
Setelah terhenti dua tahun akibat pandemi, kini berbagai perhelatan olahraga tingkat lokal, regional hingga dunia kembali marak digelar. Aice Group mengajak semua pihak untuk kembali menyebarkan semangat olahraga di masyarakat.
Setelah Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Piala Presiden Bolabasket 2019, serta Festival Olahraga Anak Usia Dini Bengkulu dan Turnamen Indonesia Junior League, Aice kembali mendukung pembudayaan olahraga di kalangan akar rumput. Kali ini dalam olahraga tradisional.
Brand Manager dan Juru Bicara Aice Group Sylvana Zhong mengatakan Aice memiliki DNA visi dan misi yang dekat dengan semangat dan pembudayaan olahraga. Kolaborasi Aice dalam menyuarakan hidup sehat lewat olahraga dengan banyak pemangku kepentingan dijalankan sejak beberapa tahun lalu.
“Kami senang memiliki bisnis yang tumbuh bersama dengan kemajuan olahraga. Sportivitas yang dibawakan oleh olahraga dalam semangat juang, tekad dan kesatuan hati memberikan yang terbaik sejalan dengan filosofi usaha Aice. Kami mendukung bukan hanya perhelatan Asian Games dan Piala Dunia Qatar nanti. Kami juga mendukung pembudaya olahraga tradisional yang dekat dengan hati dan kehidupan masyarakat sehari-hari,” ujar Sylvana saat pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XII (Fortradnas), di Solo, Sabtu (27/8).
Lewat Fortradnas ini, lanjutnya, Aice kembali menjalankan program pembudayaan olahraga yang mengakar dalam tradisi masyarakat. Festival yang terakhir dilaksanakan di Jambi pada 2018 lalu, saat pandemi belum melanda dunia, akhirnya dapat dilaksanakan kembali tahun ini.
Fortradnas kali ini dilaksanakan di Kota Solo, dari 27 hingga 28 Agustus 2022. Perhelatan yang dihadiri oleh 19 delegasi provinsi tersebut memeragakan permainan olahraga tradisional dari berbagai wilayah nusantara.
Berbagai olahraga tradisional seperti gobak sodor, egrang, balap bakiak, hingga dagongan akan menjadi contoh olahraga yang ditampilan peserta. Olahraga tersebut sangatlah familiar bagi masyarakat seantero nusantara.
Produsen Aice Mochi Klepon meyakini makin banyaknya pemangku kepentingan yang ikut melestarikan olahraga tradisional, akan memberikan lebih banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Dampak positif yang muncul cukuplah beragam, bukan hanya pada aspek fisik tapi juga hingga psikologis dan pembangunan karakter, serta perekonomian dari pariwisata yang menampilkannya.
Menurutnya, kepedulian tinggi dalam menjaga semangat olahraga dan gaya hidup sehat di Indonesia dibuktikan Aice dengan inovasi produk. Sejak Aice hadir di Indonesia selalu mengeluarkan produk yang menjadi pionir di industri es krim, seperti Aice Mango Slush Low Fat Less Sugar, Aice Susu Telur, dan Aice Jeruk yang tinggi akan vitamin C dan produk es krim dengan kandungan sehat lainnya.
Tidak berhenti di situ, lanjutnya, Aice juga memiliki komitmen dalam menjaga tradisi asli Indonesia. Kalangan penyuka es krim tentu telah paham bahwa Aice memiliki misi program membawakan cita rasa kuliner tradisional Indonesia melalui Aice Mochi Klepon yang menjadi salah satu produk pertama di Indonesia yang menggabungkan inovatif teknologi dan resep warisan nusantara.
“Melalui Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional ini, kami berharap tradisi olahraga dalam keseharian masyarakat akan makin kuat. Mudah-mudahan event ini memberikan multiplier positif kepada industri wisata, kuliner, hingga prestasi olahraga itu sendiri,” tutur Sylvana.
Sementara itu, Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dr Raden Isnanta MPd menuturkan Kemenpora melihat olahraga dalam dimensi yang luas. Ada olahraga prestasi, masyarakat dan pendidikan. Selain itu, dia juga mengapresiasi dukungan Aice Group dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Isnanta mengingatkan kekayaan budaya nusantara perlu disadari semua anak bangsa sebagai salah satu keunggulan Indonesia dalam memupuk prestasi olahraga nasionalnya.
Dia meyakini dengan adanya pembudayaan olahraga di segala sendi kehidupan masyarakat termasuk dalam pelestarian olahraga tradisional, akan mendongkrak iklim dan kualitas pasokan calon atlit di masa depan.
“Festival ini adalah upaya kita melestarikan dan mengembangkannya. Kita harus menjadikan olahraga tradisional menjadi kecintaan anak-anak milenial. Syukur-syukur olahraga tradisional bisa kita perkenalkan ke mancanegara. Maka ini menjadi forum untuk kita bersama bangkitkan kembali olahraga tradisional,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, penyelenggara memberikan batasan durasi waktu untuk kontingen menampilkan olahraga tradisionalnya. Setiap delegasi mendapatkan waktu 13 menit dengan rincian 3 menit untuk persiapan penampilan, dan 10 menit untuk penampilan.
Isnanta mengatakan perhelatan festival kali ini berbeda dengan Pekan Olahraga Tradisional yang mempertandingkan olahraga tradisional sebagai cabang Olahraga Prestasi.
Yang menarik, Fortradnas lebih mengutamakan pengenalan olahraga tradisional asli dari berbagai daerah nusantara. Fokusnya adalah untuk mengali, melestarikan dan mengembangkan permainan olahraga tradisional yang banyak tersebar di tanah air.
“Kemenpora bersama dengan Pemerintah Kota Solo dan semua Pemda yang terlibat dalam event ini sangat berharap agar semua pihak dapat bersama-sama menjaga kesinambungan Festival ini. Pandemi yang mereda jadi momentum kita untuk kembali meningkatkan aktifitas pembudayaan olahraga. Lewat event ini kami berharap berbagai unsur olahraga hingga kesenian yang ada di dalamnya akan terus berkembang,” tuturnya.
Menurutnya, penilaian atas penampilan olahraga yang dilaksanakan dalam Fortradnas akan didasarkan atas unsur gerak olahraga, hingga narasi budaya dan sejarah yang dihadirkan.
Sebagai penghargaan kepada para penampil terbaik, Kemenpora akan mengalokasikan trofi kepada sepuluh peserta terbaik. Selain itu akan terdapat kategori Peserta Terfavorit, Pembaca Narasi Terbaik, Kostum terbaik, Musik Terbaik, Koreografi terbaik dan Tim Terunik. Selain itu penghargaan juga akan diberikan kepada setiap Pemerintah Provinsi atas keikutsertaannya.