Festival Desa Wisata Akan Digelar di Rembang September Ini
REMBANG[Berlianmedia] – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) RembangProgram gencar canangkan pengembangan sektor pariwisata, dengan menggelar Festival Desa Wisata tingkat provinsi.
Dalam mendukung pengembangan sektor ini, pihak pemerintah setempat bakal mennyelenggarakan Festival Desa Wisata tingkat provinsi. Festival ini direncakan digelar pada September 2022 mendatang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Rembang dapat semakin berkembang.
Festival ini akan ditangani langsung oleh pihak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang.
Sebagai persiapan, Dinbudpar Rembang menyelenggarakan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh perwakilan Desa wisata pada Kamis (4/8) di bioskop mini komplek museum RA Kartini.
Menurut Plt Kabid Destinasi Wisata Dinbudpar Rembang, Agung Ratih, melalui festival Desa Wisata ini selain sebagai ajang silaturahmi.
Di sisi lain juga mewadahi Desa Wisata untuk mempertontonkan atau mempromosikan produk atau hasil karyanya di wilayah Pakudjembara (Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora, Demak).
“Ada 28 desa wisata yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Rembang rencananya ikut dalam festival yang dibiayai dari Anggaran Pemerintah Provinsi,” ujar Agung, di sela kegiatan itu.
Nantinya, tutur Agung, dipilih 7 juara, mulai juara 1 sampai harapan 3 dan 1 juara favorit. Dia juga menyebutkan, bagi yang keluar sebagai juara akan mewakili Rembang di event fastival Desa Wisata tingkat Jateng pada tahun 2023 dan gelar desa Wisata tingkat Jawa Tengah pada bulan Oktober 2022.
Ratih menuturkan, rencananya pihaknya juga akan mengundang Kabupaten tetangga untuk mengikuti festival tersebut.
“Kami harapkan ke 28 desa wisata yang sudah ber SK Bupati ikut, karena breakdown dari provinsi syaratnya yang memiliki SK Bupati, ” tutur Agung yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinbudpar itu.
Pada bagian lain, terkait penilaian Sub Koordinator Pengembangan SDM Pariwisata, Ninik Sukmasari menambahkan ada 4 Kategori yg dilombakan, di antaranya penilaian stand atau booth pameran, apresiasi seni dan yel- yel, produk dan inovasi unggulan serta pengelolaan desa wisata, termasuk like dan subscribe untuk menentukan juara favorit.
“Contoh riil pengelolaan desa wisata ini, adalah adanya AD/ ART, adanya pengelolaan administrasi dan buku tamu yg baik dan benar, serta ada rencana atau planning kegiatan dalam satu tahu kalender satu tahun,” ujar dia. (at)