Fakultas Hukum Unwahas Gelar Kuliah Tamu Bertema Integrasi Pembangunan Berkelanjutan dan Hukum Bisnis
SEMARANG [Berlianmedia]- Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) menggelar kuliah tamu bertema “Sustainable Development and Business Law” di Aula Utama Gedung Teater Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim Jl. Jl. Raya Gunungpati No.KM.15, Nongkosawit, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/6).
Kuliah tamu itu menghadirkan pembicara ternama, yang ahli dalam bidang pembangunan berkelanjutan dan hukum bisnis dari India yaitu Prof. Dr. Gautam Kumar Jha, dihadiri oleh mahasiswa program sarjana hukum, magister hukum, dosen dan praktisi bisnis.
Kuliah tamu Fakultas Hukum Unwahas ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pembangunan berkelanjutan dan hukum bisnis serta mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah dan sektor swasta.
Diharapkan para peserta dapat memperoleh wawasan yang bermanfaat dan terinspirasi untuk mengimplementasikan praktik berkelanjutan dalam kegiatan bisnis mereka masing-masing.
Kuliah umum ini dibuka oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim Dr. Mastur, yang menyampaikan pidato pembukaan mengenai pentingnya integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam praktik bisnis modern.
“Pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga mencakup aspek hukum sosial dan ekonomi yang harus dipertimbangkan dalam setiap keputusan bisnis. Sebagai institusi pendidikan, kita memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya konsep ini di era yang semuanya serba modern/ digital ini,” ujar Dr. Mastur.
Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim adalah salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Jawa Tengah Indonesia, yang berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas dan berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan melalui penelitian dan inovasi.
Dengan berbagai program studi yang ditawarkan, Universitas Wahid Hasyim terus berupaya mencetak lulusan yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional. Kesempatan itu, kedatangan mahasiswa baru dari Pakistan dan Srilanka, sebelumnya juga terdapat mahasiswa dari Thailand, Vietnam, Afganistan, China.
Pembicara utama dalam acara itu, seorang pakar hukum bisnis dan lingkungan dari Universitas Jawaherlal Nehru University, New Delhi, yang membahas topik “Importance of Laws & Sustainable Development“.
Pada kesempatan itu, Prof. Gautam menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengadopsi praktik berkelanjutan tanpa mengorbankan profitabilitas serta peran hukum dalam mendorong perubahan positif ini.
Selain itu, guru besar tersebut menyampaikan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah konsep yang mencakup tiga pilar utama: ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dalam konteks bisnis, ini berarti mengadopsi praktik yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial,” terang Prof. Gustam.
Dalam sesi ini, Prof. Gautam juga menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh bisnis dalam mengadopsi praktik berkelanjutan serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tantangan ini termasuk biaya awal yang tinggi, perubahan regulasi, dan resistensi internal terhadap perubahan. Dimana peran hukum dan regulasi ini tentu memainkan peran krusial dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan. Prof. Gautam akan menjelaskan berbagai regulasi yang ada di Indonesia, yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan bagaimana hukum dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan ini.
Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada para peserta, tetapi juga untuk mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami berharap acara ini dapat menjadi katalis bagi perubahan positif dan inspirasi bagi para mahasiswa untuk terlibat aktif dalam mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” tandas Prof. Gautam.