Empat Perguruan Silat Sragen Sepakat Jaga Perdamaian, Kapolres: ‘Percayakan Penanganan Hukum pada Kami’

SRAGEN [Berlianmedia] – Empat perguruan silat besar di Sragen menandatangani kesepakatan bersama untuk menjaga perdamaian dan kondusivitas masyarakat pasca insiden pengeroyokan di Kedungupit. Penandatanganan ini dilakukan dalam pertemuan yang digelar di Hall Sibara Mapolres Sragen, Sabtu (1/2).

Perguruan yang hadir meliputi PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun, PSHT Cabang Sragen, IKSPI Kera Sakti, dan PSNU Pagar Nusa. Acara tersebut diinisiasi oleh Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi dengan dukungan Kodim 0725 Sragen, Kesbangpolinmas Kabupaten Sragen, serta tokoh masyarakat.

Kapolres menegaskan pentingnya peran perguruan silat dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat.

“Kesepakatan ini bukan sekadar dokumen, melainkan komitmen bersama untuk menjadikan perguruan silat sebagai simbol perdamaian, bukan konflik. Percayakan penanganan hukum kepada kami tanpa aksi balas dendam,” ucap Kapolres.

Isi Kesepakatan Perdamaian :

  1. Menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sragen
  2. Menjadi panutan masyarakat, memberikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat.
  3. Tidak terpengaruh hoaks atau provokasi yang memecah belah.
  4. Menghindari atribut atau tindakan provokatif yang menyinggung perguruan lain.
  5. Menolak tindakan pidana, seperti pengeroyokan, perusakan, atau penganiayaan.
  6. Jika terjadi pengrusakan simbol perguruan, seluruh perguruan bersedia memperbaiki bersama tanpa aksi provokatif.
  7. Memastikan setiap kegiatan perguruan berjalan tertib, bebas dari aksi konvoi liar, narkoba, miras, dan benda berbahaya.

Para tokoh perguruan silat menyambut positif langkah ini. Mereka sepakat bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama.

“Kami berkomitmen menyampaikan isi kesepakatan ini kepada seluruh anggota agar dapat dijalankan dengan baik. Perdamaian lebih penting daripada ego,” ujar salah satu perwakilan perguruan.

Kapolres Sragen berharap inisiatif ini menjadi langkah awal harmonisasi antar perguruan silat di Sragen.

“Mari jadikan Sragen sebagai wilayah yang aman dan damai dengan menjunjung tinggi semangat persaudaraan,” ujar AKBP Petrus.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi solusi untuk mencegah konflik serupa di masa depan dan mempererat hubungan antarperguruan silat demi keutuhan masyarakat Sragen.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *