Dapatkan Peluang Dana Hibah Komunitas Seni Sebaiknya Terdaftar di Kesbangpol Setempat

SEMARANG [Berlianmedia]– Komunitas seni sebaiknya terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat. Dengan terdaftar di lembaga tersebut, maka akan ada peluang untuk mendapatkan bantuan hibah dari APBD dan kemungkinan sinergi program serta kegiatan dengan beberapa organisasi perangkat daerah terkait.

Hal  itu dikemukakan oleh Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah Gunoto Saparie ketika memberikan sambutan pada peresmian Komunitas Pinggir Jurang di Blok T Nomor 14 Perumahan Bumi Manyaran Permai, Sadeng, Gunungpati, Semarang, Sabtu, (22/6).

Komunitas tersebut dipimpin oleh Basuki dan diramaikan dengan even Art Simetris yang diisi dengan pameran lukisan, pementasan wayang suket, monolog, baca puisi, baca geguritan dan musik. Selain itu di sekitar lokasi terdapat sejumlah stan kuliner tradisional.

Menurut Gunoto, kebanyakan seniman memang sering malas mengurus beberapa persyaratan untuk mendaftarkan komunitasnya ke Badan Kesbangpol. Misalnya, mengurus akte notaris, surat keterangan domisili organisasi, dan sebagainya. Padahal legalitas ini sangat penting ketika kita harus melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah maupun swasta.

“Lembaga pemerintah dan swasta sering mensyaratkan adanya surat keterangan terdaftar (SKT) di Badan Kesbangpol. Sejumlah perusahaan memiliki program tanggung jawab sosial atau CSR di mana untuk mengaksesnya butuh legalitas dari organisasi atau komunitas seni budaya,” ujar Ketua Umum Satupena Jawa Tengah ini.

Gunoto juga mengingatkan kelangsungan komunitas seni yang sering tidak melakukan kaderisasi. Akibatnya, ketika ketua komunitas meninggal dunia, tidak lagi bisa aktif, atau pindah ke luar kota, program dan kegiatan organisasi berhenti.

Lurah Sadeng Puguh Priyambodo SE MSi merasa gembira dan mendukung berdirinya Komunitas Seni Pinggir Jurang di Bukit Manyaran Permai. Harapannya, semoga berdirinya komunitas seni dapat menjadi wadah kegiatan yang positif bagi warga di kompleks perumahan tersebut.

“Saya terkejut ternyata lokasi peresmian Komunitas Seni Pinggir Jurang ini benar-benar di tepi jurang. Sebelumnya saya mengira kata jurang itu kiasan, ternyata benar-benar nyata,” ujarnya seraya menambahkan, jika ia berasal dari keluarga seniman, karena ayah dan saudara-saudaranya aktif berkarya seni, baik di pewayangan maupun seni rupa.

Ketua Komunitas Pinggir Jurang Basuki mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama semua pihak sehingga terselenggara kegiatan peresmian komunitas yang dipimpinnya itu. Langkah kecil yang kini dimulai ini diharapkan menjadi langkah dahsyat di masa mendatang.

Menurut Basuki, pagelaran Art Simetris ini sebagai sarana seniman dan komunitas untuk berkumpul, berkolaborasi, dan menyajikan karya-karya mereka kepada masyarakat. Selain mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan seniman, juga untuk meningkatkan apresiasi seni di kalangan generasi muda.

“Puji syukur, karena even ini mendapatkan dukungan dari Teater SS dan Komunitas Seni Rupa Universitas Negeri Semarang, Komunitas Seniman Kampung Jatiwayang, Komunitas Seniman Semarang, dan warga Kompleks Perumahan Bukit Manyaran Permai,” tandasnya.

Hadir dalam peresmian Komunitas Pinggir Jurang, selain Lurah Sadeng, juga beberapa staf kelurahan, Babinsa (Bintara Pembina Desa), Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), para seniman seperti Ratno dan Bayu, tokoh masyarakat seperti Winarno, Agus, dan lain-lain.

 

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *