Dampak Somasi Sekolah Islam Al Barokah ke Forum PKBM PNF Disdik Turun Tangan

SEMARANG [Berlianmedia]- Dampak somasi Sekolah Islam Al Barokah ke Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Non Formal (FK PKBM PNF), menyebabkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang turun tangan dengan menggelar mediasi bagi kedua lembaga, Kamis (5/12).

Mediasi yang digelar di PKBM Eagle School, Jalan Delta Mas VII, Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang itu, dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Kabid Paud dan PNF Dinas Pendidikan Kota Semarang serta pejabat lainnya dan juga Pengurus Forum Komunikasi PKBM bersama beberapa anggotanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd mengatakan, terkait dengan permasalahan yang ada pihaknya belum begitu memahami atas apa yang terjadi. Namun, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Semarang bersifat menjembatani pihak-pihak yang berkepentingan.

Selain itu, bahwa segala bentuk iuran apapun tidak boleh menggunakan dana dari pemerintah. Pihaknya memberikan masukan, supaya tidak salah dalam menggunakan anggaran.

“Harus hati-hati untuk penggunaan anggaran, karena jika ada salah penggunaan, maka nantinya akan menjadi pengembalian. Berkaitan dengan hal ini kami mengajak untuk semua pihak berdialog, pecahkan masalah dengan musyawarah,” pesannya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang juga mengatakan, seharusnya untuk iuran Jangan sampai di dasarkan atas 1,2% atau 1,8% dari dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP), sehingga dikhawatirkan bisa menjadi multi tafsir.

“Segera saja apa yang menjadi masalah segera diperbaiki, kalau memang salah jangan sampai diulangi. Apalagi soal laporan keuangan harus terbuka, apalagi kita ini di ranah pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Islam Al Barokah Beny Samodra Triambodo mengatakan, bahwa dalam kesempatan tersebut pihaknya menuntut laporan pertanggung jawaban, atas pengelolaan dana iuran dari anggota FK PKBM yang sudah disetorkan kepada pengurus. Ia merasa kecewa dengan sikap pengurus yang tidak transparan.

“Kami hanya ingin ada transparansi, uang itu kemana. Kami hanya ingin buktinya kalau memang sudah digunakan untuk kegiatan,” tegasnya.

Diharapkan kedepan, akan ada perubahan yang baik dalam tubuh pengurus FK PKBM Kota Semarang.

Plt. Ketua Forum Komunikasi PKBM Kota Semarang, Daryat, SPd, MS mengatakan, bahwa dengan berbagai masukan yang ada, pihaknya siap berbenah lebih baik lagi. Terkait dengan iuran 1,8% saat ada pemeriksanaan dari Irjen Kemendikbud menyatakan tidak ada temuan.

Kedepan pihaknya akan mengevaluasi kebijakan tersebut, supaya tidak terjadi lagi miskomunikasi. Terkait dengan permintaan Laporan Pertanggung Jawaban pihaknya siap memberikan secara transparan.

Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa buntut anggota Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan Non Formal (PKBM PNF) dipaksa setor 1,8 persen dari nilai Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP), Sekolah Islam Al Barokah layangkan protes kepada Pengurus Forum Komunikasi PKBM PNF Kota Semarang, dengan memberikan somasi.

Somasi yang dilayangkan melalui Kantor Hukum Al Barokah & Rekan tersebut, berkaitan dengan penarikan iuran secara paksa yang dilakukan oleh Pengurus Forum PKBM PNF Kota Semarang, kepada para anggota forum yang berasal dari beberapa PKBM yang ada di Kota Semarang.

Selain itu, pihaknya juga menuntut adanya transparansi penggunaan anggaran oleh pengurus, yang salah satunya diduga dialokasikan untuk memberi ucapan terima kasih kepada oknum pegawai Dinas Pendidikan Kota Semarang

 

Caption : Dinas Pendidikan Kota Semarang menggelar mediasi antara Sekolah Islam Al Barokah dengan FK PKBM (Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Bejalar Masyarakat) Kota Semarang, Kamis (5/12). Foto : Dok Absa

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *