Catatan Ringan: Sepotong Lumpia

Loenpia atau dieja lun pia diserap dari kata dialek bahasa Cina Hokkian run bing yang kemudian bersinergi dengan bahasa Jawa lum ping (kulit) menjadi lumpia. Lumpia merupakan spring roll (kue gulung), sehingga dimungkinkan lumpia belum digoreng hanya lumpia basah. Lumpia atau lunpia keduanya benar.

Lumpia atau terkadang dieja sebagai lun pia adalah sejenis jajanan tradisional Tionghoa. Lumpia yang dikenal oleh orang Indonesia merupakan lafal Bahasa Hokkian.

Apa keunikan lumpia?

Keunikan dari makanan ini adalah kulitnya yang terasa renyah setelah digoreng. Perintis usaha lumpia di Kota Semarang ini sudah untuk generasi ketiga, yang kini dikelola oleh anak cucu Tjoa dan Wasi. Saat ini, lumpia yang bermula dari Tjoa dan Wasi sudah terpecah menjadi lumpia gang Lombok, lumpia jalan Pemuda, dan lumpia jalan Mataram.

Semarang terkenal dan dikenal kota lumpia. Hampir kota-kota di Nusantara memiliki makanan atau kuliner yang menjadi ikon kora tersebut. Kita punya Gudeg Jogja, Rendang Padang, Timlo Solo, Pempek Palembang, Rujak Cingur Surabaya, Kripik, Mendoan dan Gethuk Goreng Purwokerto, Oncom Bandung masih banyak lagi kekayaan Nusantara.

Ini relevan dengan momentum 77 tahun Bangsa Indonesia memperingati Kemerdekaan. Bangsa Indonesia yang terdiri dari Suku, bahkan banyak sub suku, Agama, Etnis, Budaya, Adat istiadat, seabreg makanan, masakan dan kuliner serta Bahasa Ibu di Bumi Pertiwi.

Tepat tema yang diusung dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-77 pada 17 Agustus 2022 adalah “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Tekad ini merupakan menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam bersinergi merayakan hari kemerdekaan.

Salam dari Semarang, salam dari sepotong lumpia.

 

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *