Catatan Khusus Pelaksanaan LDK Mahasiswa Baru Polines

SEMARANG[Berlianmedia] – Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) bagi mahasiswa sangatlah penting. Dengan LDK, para mahasiswa dapat dibentuk kepribadian mereka agar matang dalam memahami dasar kepemimpinan. Selain itu, LDK turut membentuk personal leadership atau kepemimpinan pribadi para mahasiswa.

LDK juga menanamkan para mahasiswa mampu menuntaskan kemampuan memimpin dirinya sendiri sendiri terlebih dahulu sebelum ia dapat memimpin orang lain atau organisasi. Nantinya, diharapkan para mahasiswa bisa memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab dalam tugasnta sebagai mahasiswa maupun tugas dalam berorganisasi.

Penjelasan ini adalah salah satu tujuan dari kegiatan LDK yang dilaksanakan 1.913 mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Negeri Semarang (Polines) saat pelatihan kedisiplinan oleh prajurit TNI AD Kodim 0733 Kota Semarang selama 3 hari dalam 3 gelombang di Medan Latihan Drill Tempur Meteseh Kodam IV Diponegoro Semarang.

Kegiatan yang digelar sejak minggu pertama bulan Agustus di tiap hari Jumat hingga Minggu ini ditutup pada Minggu (21/8) oleh Komandan Kodim 0733 Kota Semarang, Letkol Inf Honi Havana. Sebelumnya, pada gelombang III atau terakhir dibuka oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

Letkol Inf Honi menjelaskan LDK ini perlu diberikan kepada setiap siapa saja termasuk mahasiswa untuk membentuk pribadi yang memiliki tanggungjawab dan kedisiplinan.

“Latihan Dasar Kedisplinan ini sangat perlu diberikan kepada setiap saja termasuk mahasiswa guna membentuk pribadi yang memiliki tanggungjawab dan kedisiplinan,” ujar Dandim 0733 Kota Semarang dalam keterangan resminya, belum lama ini.

Menurut Dandim, dengan LDK dalam membentuk tanggungjawab itu baik untuk diri pribadi, bangsa dan negera.

“Kami sangat mengapresiasi Polines masih konsisten mencetak mahasiswanya memiliki kedisiplinan yang tinggi,” ujarnya.

Menurut Dandim, mahasiswa dapat memimpin orang lain atau organisasi, yang mana nantinya siswa bisa lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai siswa maupun tugas dalam berorganisasi.
Pelatihan kedisiplinan diharapkan Dandim akan memberi pengaruh pada mahasiswa setelah lulus dan memasuki masa kerja.

“Para mahasiswa harus bisa menuntaskan kemampuan memimpin dirinta terlebih dahulu sebelum menempuh pendidikan di kampusnya,” ujarnya.

Materi yang diberikan, menurut Mayor Inf Suryanta selaku Komandan Latihan, selain baris berbaris di lapangan, juga materi wawasan kebangsaan, penanaman nilai-nilai Pancasila, penyuluhan bahaya narkoba dan penanaman kesadaran taat dan patuh hukum.

Muhammad Haidar Al Fathin, peserta dari jurusan Teknik Informatika mengaku senang menerima pelatihan. Meski dididik secara keras dan tegas karena hampir semua membutuhkan kecepatan, ketepatan berpikir dalam bertindak, tapi sangat menggugah semangat.

Yang mengesankan menurutnya semua tindakan menjadi tanggung jawab bersama. Bahkan ada satu peserta yang ketahuan melanggar larangan merokok, akhirnya sanksi harus ditanggu satu kompi.

“Lelah tapi pada akhirnya sangat berkesan. Pagi-pagi dibangunkan untuk ikut apel. Makan harus bersama-sama dan mandi harus antri. Ternyata ini mendidik kita disiplin dan menjalin kebersamaan. Setelah pendidikan selesai rasanya kok jadi kehilangan suasana,” kata Haidar.

LDK menurutnya harus disikapi dan diterima dengan senang hati. Meski kadang ada yang menganggap penuh tekanan karena semua harus diatur, tapi itu semua memberi manfaat untuk membiasakan hidup disiplin.

Haidar menilai apa yang diterimanya bukan merupakan perpeloncoan. Karena dilakukan oleh pelatih-pelatih militer berpengalaman. Sekilas saat melatih tampak tegas dan keras, namun diluar itu humanis dan ramah.

Dirinya terkesan dengan cara penyampaian materi oleh Mayor Inf Suryanta. Suaranya keras menggelegar sehingga sering mengagetkan peserta yang dilanda kantuk. Tapi materinya penuh humor dan membuat peserta tertawa hingga rasa kantuknya hilang. (ag)

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *