Buka GMF, Sekda Jateng: Latihan Sambut Jateng Fair 2023

SEMARANG[Berlianmedia] – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, penyelenggaraan Grand Maerakaca Festival (GMF) ini menjadi ajang latihan untuk menyambut event yang lebih besar di 2023, yakni Jateng Fair yang vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19.

“Sebenarnya Grand Maerakaca Fair ini adalah latihan. Kita latihan, karena kita sempat dua tahun vakum, kita menuju untuk tahun 2023, kita akan selenggarakan kondisi normal seperti tahun-tahun sebelumnya, yang lebih besar,” tuturnya saat membuka GMF, didampingi Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti dan Dirut PT PRPP (Perseroda) Titah Listyorini, Minggu (28/8).

Menurutnya, GMF yang akan berlangsung Sembilan hari itu perlu dijadikan momentum untuk mempersiapkan Jateng Fair, event yang lebih besar, apalagi selama dua tahun tidak ada penyelenggaraan Jateng Fair karena pandemic CVovid-19.

Dia yakin, penyelenggaraan GMF tahun ini bakal sukses melihat animo masyarakat yang sangat besar, karena pada hari pertama pembukaan sudah cukup banyak masyarakat yang berkunjung. Harapannya, tingkat kunjungan itu menjadi indikasi daya tarik yang lebih besar, saat Jateng Fair yang akan digelar pada 1-17 September 2023.

“Saya lihat tadi juga sudah banyak masyarakat yang datang. Saya juga minta ke teman-teman, bisa menggerakkan masyarakat di kabupaten/ kota. Mungkin juga ASN di kabupaten/ kota untuk bisa hadir di sini, supaya gaungnya lebih masif lagi. Dan tentu saja nanti ke depannya akan lebih ramai lagi di tahun 2023,” jelasnya.

Sementara itu Dirut PRPP Titah Listyorini menyampaikan, total ada 124 tenant yang bergabung dalam event GMF. Tenant antara lain diisi dari 18 kabupaten/ kota, 10 OPD Pemprov Jateng, perguruan tinggi, UMKM (fesyen, craft, kuliner), dan RS milik Pemprov Jateng.

“Konsep yang diusung dalam Grand Maerakaca Fair ini sama dengan konsep Jateng Fair, yaitu gabungan antara pameran, rekreasi, dan hiburan. Masyarakat juga akan dihibur penampilan artis nasional, di antaranya Abah Lala dan Guyon Waton,” tuturnya.

Melengkapi kegiatan GMF, lanjutnya, juga diadakan penanaman mangrove di area sebelah barat Grand Maerakaca yang melibatkan 400 mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *