Buah ‘Parijoto’ Jadi Bahan Dasar Lomba Kreasi Cipta Menu

KUDUS[Berlianmedia] – Lomba cipta kreasi menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman)  berbasis pangan lokal tahun 2022 di Kabupaten Kudus berlangsung meriah. Perlombaan tingkat kabupaten ini mengangkat tema ‘parijoto’.

Penting diketahui, parijoto adalah buah yang tumbuh subur di lereng Gunung Muria dikenal memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.

Di tangan kreatif para anggota Tim Penggerak (TP) PKK dari sembilan kecamatan, parijoto diolah menjadi aneka kudapan, hidangan dan minuman.

Adu kreasi menu B2SA dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Kudus pada Jumat (12/8) lalu, kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Kudus HM. Hartopo.

Dalam sambutannya, Hartopo menyatakan, B2SA merupakan salah satu upaya edukasi bahwa pangan lokal juga dapat menjadi sumber gizi utama. Pihaknya mengapresiasi PT. Nojorono atas dukungannya kepada TP PKK Kabupaten Kudus, sehingga lomba dapat berlangsung meriah.

“Memberikan dukungan dan apresiasi dengan kegiatan pagi hari ini. B2SA kalau menurut saya jadi B2SAH yaitu Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan juga yang terpenting ‘Halal’,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pangan lokal sebagai sumber gizi tentunya menjadi upaya mencegah terjadinya stunting. Hartopo menyebut bahwa banyak pangan lokal yang mudah dijumpai sebagai alternatif yang tak kalah kandungan gizinya.

Pangan lokal, menurut Hartopo perlu dikembangkan karena bermanfaat sebagai bagian dari pencegahan stunting. Harapan kami menu-menu parijoto yang didalamnya terkandung banyak vitamin semoga menjadi inspirasi untuk masyarakat.

“Parijoto adalah salah satu pangan lokal yang terbukti kaya akan khasiat,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, menyampaikan terima kasih atas dukungannya sehingga kegiatan pokja III dapat terselenggara dengan baik.  Pihaknya berharap sinergi bersama CSR bisa terus dilakukan.

“Terima kasih kepada PT. Nojorono Tobacco International atas support penyelenggaraan acara ini dan apresiasi kepada Pokja III atas terlaksananya kegiatan lomba ini,” tuturnya.

Menurut dia, menu B2SA pangan lokal tahun ini mengangkat bahan utama buah parijoto. Buah asal Kudus yang mudah dijumpai di kawasan Gunung Muria ini terkenal kaya akan manfaat, khususnya bagi kesehatan ibu hamil. Selain itu parijoto juga mempunyai nilai historis yang kental di Kabupaten Kudus.

“Kita ngangkat parijoto dari kudus yang punya nilai historis dan khasiatnya luar biasa. Dan karena parijoto yang diclaim daerah lain, kita sedang proses dan push itu (agar bisa claim untuk Kudus),” katanya.

Lomba cipta menu tingkat Kabupaten Kudus tahun ini terselenggara dengan dukungan dari PT. Nojorono Kudus.

Presiden Direktur Nojorono Stefanus JJ Batihalim melalui HR Manager PT Nojorono Tobacco International, Yulius Setiarso, menyampaikan, bahwa pihaknya mendukung penerapan konsumsi akan B2SA dari rumah tangga.

Upaya tersebut perlu dikembangkan melalui terobosan menu sehat yang mudah dibuat, murah bahannya dan sederhana. Pihaknya berharap tercipta kreasi menu B2SA dengan mengangkat bahan pangan lokal parijoto.

“PT Nojorono melalui bagian CSR bekerja sama dengan tim penggerak PKK. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan peserta atas kepesertaannya dan bagi pemenang kami ucapkan selamat, mari ciptakan budaya menu B2SA berbasis pangan lokal,” ujarnya.

Saat puncak acara, Chef Thea selaku MasterChef Indonesia season 8, sebagai ketua dewan juri, mengumumkan enam pemenang dari sembilan peserta. Juara pertama diraih oleh Kecamatan Gebog dengan nilai 2230, dengan disusul oleh Kecamatan Mejobo dengan nilai 2180, dan Kecamatan Bae dengan nilai 2060. Kemudian untuk juara harapan satu sampai tiga secara berurutan ditempati oleh Kecamatan Jati dengan nilai 2030, Kecamatan Dawe dengan nilai 1995 dan Kecamatan Jekulo dengan skor 1980. (at)

 

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *