Bio Farma Raih Sertifikat INDI 4.0 dari Kemenperin

JAKARTA[Berlianmedia] – PT Bio Farma (Persero) menerima Sertifikat INDI 4.0 pada perhelatan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI dengan nilai 3,00 level 3 dalam percepatan implementasi Industri 4.0 yang mendukung industri inklusi dan berkelanjutan.

Sertifikat diserahkan oleh Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi didampingi Deputi Kementerian BUMN, Tedi Bharata dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian BUMN, Dody Widodo kepada Soleh Ayubi, Direktur Transformasi & Digital Bio Farma di Bidakara Jakarta, pekan lalu.

Penyelenggara sertifikasi Kemenperin dilakukan BSKJI berkolaborasi dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) dan Nagayana Indonesia.

“Penghargaan ini masih merupakan titik awal bagi Bio Farma, karena jika kita berbicara terkait industri 4.0 bahkan ada yang sudah mau masuk 5.0, itu kan dikonsolidasikan seluruh effort, dimonitor secara otomatis bahkan pengambilan keputusan juga semi otomatis,” ujar Soleh Ayubi.

Menteri Perindustrian, diwakili Sekretaris Jenderal Kemenperin RI, Dody Widodo menuturkan telah dilakukan penandatangan MOU antara Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN tentang pelaksanaan Asesmen Indonesia Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

Penandatangan MOU merupakan wujud komitmen kuat pemerintah dalam melakukan akselerasi peta jalan making Indonesia 4.0.

Sinergi dan kolaborasi antara Kementerian perindustrian dan Kementerian BUMN dalam mendukung pelaksanaan transformasi digital di perusahaan BUMN diyakini dapat mempercepat pencapaian aspirasi peta jalan 4.0, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi 10 besar pada 2030 mendatang.

Perhelatan besar tahunan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 ini juga menyajikan teknologi penopang transformasi digital yang digelar secara offline pada 24-25 Agustus di Bidakara Jakarta.

Bio Farma juga turut ambil peran dalam pameran dan konferensi yang menampilkan lebih dari 850 produk dan solusi teknologi terkini serta informasi terkait industri 4.0 tersebut.

“Tujuan Bio Farma turut berpartisipasi dalam exhibition ini, salah satunya ingin menyampaikan success story Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV). Saat kita mendistribusikan vaksin COVID-19, kita berhasil menggunakan teknologi Internet of Thing (IoT), sensor, kemudian juga tracking melalui Track and Trace untuk memastikan pengelolaan distribusi vaksin bisa berjalan lancar dan yang paling penting adalah kita bisa menjamin seluruh dosis, sekitar lebih dari 460 juta dosis yang kita kirimkan terjaga kualitasnya,” tuturnya.

Bio Farma, lanjutnya, turut berpartisi dalam pameran ini dengan memperkenalan dua kategori inovasi terbaru yaitu kategori produk Business to Business yang terdiri dari SMDV dan Q100+. Q100+ merupakan digitalisasi di ranah manufaktur untuk menjaga integritas data meliputi ruang lingkup produksi, Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA).

Selain Q100+, lanjutnya, juga ada Medbi, platform yang mempertemukan supply dan demand untuk produk farmasi, sehingga platform ini sebagai marketplace yang menghubungkan retailer atau pelayanan kesehatan kepada distributor resmi hingga produk yang didapatkan terjamin keasliannya.

Sementara kategori Business to Consumer yaitu Medevo, yang merupakan aplikasi telemedicine dengan fitur patient to doctor, doctor to doctor dan ada juga filter e-learning bagi dokter.

Tak sampai di situ, ada juga Medwell, aplikasi yang mengingatkan orang agar terhindar dari penyakit dengan memberikan notifikasi kepada pengguna mulai dari status kesehatan, pengingat minum obat, exercise dan istirahat yang cukup.

Semua aplikasi ini akan masuk ke fitur super apps yang Bernama Mediverse (Medical Universe) yang akan menghubungkan pasien online ke klinik online maupun offline, memiliki jejaring klinik, lab dan rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mari Berbagi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *